animasi

Sabtu, 15 Oktober 2011

IBU AKU PULANG DENGAN GELAR DOKTOR


                   Di pagi hari yang cerah di teras kos dimana ia tinggal sendiri jauh dari sanak keluarga ia berjuang mengejar cita-cita di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Bandung kebanggaannya.Harun mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan ini menjalani keseharian hidupnya dengan penuh semangat,harapan serta keyakinan bahwa ia akan pulang dengan gelar sarjana dan bisa membuat keluarganya khususnya sang ibu tercinta yang di tinggalkannya selama 6 tahun bisa terharu bangga akan prestasi yang akan dicapainya kelak.Rasa Rindu yang teramat sangat ia ungkapkan lewat sepucuk surat setiap bulannya serta sejumlah uang untuk nurma dan lailah adiknya yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Ia pun bekerja di kebun bunga milik pa narwi setiap sepulang kuliah,malam harinya ia mengajar ngaji anak-anak di daerah tempat ia tinggal.Sebagai tulang punggung keluarga ia sangat memperhatikan pendidikan adik-adiknya juga kebutuhan ibunya. Ia hanya ingat pesan sang ayah yang sudah meninggal bahwa jadilah orang yang bermanfaat untuk siapapun walaupun kamu hanya anak seorang penjual pecel dan pengurus kebun orang.
                   Ia pun dikenal sebagai anak yang ulet,rajin beribadah,dan jujur di mata teman-temannya.Tak heran harun selalu menjadi sorotan yang selalu memotivasi dan seringkali diminta nasehatnya. Sepulang kuliah ia selalu menyempatkan diri mengikuti kajian islami dan seminar yang diadakan dikampusnya baginya itu semua adalah tahapan pembelajaran yang sangat bermanfaat.Kemudian ia langsung kerumah pa narwi mengurus kebun bunga,ia sangat menikmati pekerjaannya itu,menurutnya banyak manfaat yang bisa ia peroleh dari  pekerjaan sampingannya itu.Mulai dari bagaimana memilih bibit tanaman yang unggul,memetik bunga yang benar sampai proses distribusi ke pengepul. Tak pernah ia mengeluhkan keadaannya ia benar-benar memegang prinsip kesederhanaan dalam hidupnya.
                   Tepat pukul jam 6 sore ketika matahari mulai tenggelam berganti malam ia menyudahi pekerjaannya dan bergegas ke kosannya untuk mengajar mengaji anak-anak.Rasa lelahnya terbayar ketika  sekerumunan anak datang dengan senyum tanpa beban yang terpancar dari raut wajah mereka.Usai pengajian ia langsung mengerjakan tugas kuliahnya tak menyangka ia sudah semester 8 dan 1 tahapan lagi ia sampai ke semester terakhir.Ia benar-benar sangat bersemangat ia berharap gelar strata 1 (S1) dapat ia raih dengan prestasi yang baik.
                  Malam semakin larut ia mulai melepaskan rasa lelahnya dengan beristirahat.Empat jam ia tidur dan mulai bangun untuk melaksanakan sholat malam dan ia pun berniat membuat jajanan yang ia akan titipkan kewarung-warung sekitar kossannya.Keahliannya membuat jajanan ia peroleh dari sang ibu saat ia masih duduk dibangku sekolah dasar,setiap kali ia membuat jajanan tersebut ia teringat akan wajah sang ibu yang sangat di rindukannya.Ia berniat setelah lulus akan langsung pulang kampung halamannya tercinta.Ia melanjutkan pekerjaannya hingga 30 risol,40 cireng dan 100 gorengan lainnya ia berhasil buat,hingga tahap terakhir dimana jajanan tersebut di goreng.Pekerjaan ini rutin ia lakukan setiap 4 kali dalam 1 minggu.Ia berharap uang hasil berjualannya itu bisa dapat membayar uang kuliah per semesternya walaupun tidak seberapa yang penting bisa menutupi kekurangan-kekurangan biaya kuliahnya.
                   Suara menyambut pagi pun mulai menyapa saatnya ia bersiap-siap kekampus dan menitipkan jajanannya kewarung-warung lalu ia mulai bergegas kekampus untuk mengikuti mata kuliah.Tepat pukul jam 2 siang pembelajaran usai dan ia pun mengikui seminar kesehatan yang diadakan dikampus kedokteran.Saat itu pembicara seminar berasal dari luar negeri tepatnya dari amerika serikat.Ia begitu sangat menghayati seminar tersebut hingga sepintas dalam benaknya untuk melanjukan S2 di fakultas kedokteran internasional.
                     Saat session pendapat dari mahasiswa di buka,ia di tunjuk oleh Mr.breyhan untuk mengemukakan pendapat tentang kesehatan yang menjadi harta utama bagi kelangsungan hidup manusia.Saat itu Mr.Beyhan benar-benar terkagum dengan karismatik yang ada dalam diri harun dan pendapatnya begitu sempurna di mata Mr.Breyhan. Jam pun mengarah kepada angka 3 tanda seminar tersebut selesai.Saat iu harun benar-benar merasa senang dengan seminar tersebut banyak pengalaman yang ia dapatkan dari seminar kesehatan dikampusnya.
                     Langit semakin sore ia pun bergegas pulang.Selesai sholat maghrib ia pun mengajar mengaji anak-anak,usai pengajian ia pun selalu menyempatkan diri untuk belajar karena besok ia sudah harus menempuh ujian semester. Kesehariannya selalu penuh dengan aktivitas yang positif tak pernah ada waktu yang terbuang dengan sia-sia.ia pun melaksanakan kegiatan semesternya selama 2 minggu.Hingga sampai pada sebuah hasil kerja kerasnya selama ini ia mendapat nilai yang memuaskan tidak ada satupun mata kuliah yang remedial,akhirnya ia naik ke semeter akhir. Ketika mendapatkan surat tersebut sang ibu merasa senang karena takkan lama lagi ia dapat bertemu harun. Bulan pun berganti skripsi pun siap untuk di presentasikan.Esok adalah babak penentu akan sukses atau tidaknya ia,tak pernah ia tinggalkan sholat malam,karena pesan orang tuanya ibarat permata yang  dirindu,embun yang di nanti. Hari pun berlalu ia pun menyelesaikan gelar sarjana S1-nya. Saat it ia berencana untuk pulang,tapi ia ingat dengan seminar beasiswa kedokteran  yang ke-2 yang akan di gelar minggu depan. Akhirnya ia menulis surat pada ibunda tercinta yang isi suratnya adalah “ibu maafkan harun yang tidak bisa pulang tahun ini, harun ingin menempuh kuliah 4 tahun kedepan, ibu rinduku sudah sangat ingin memelukmu,Ridhoilah aku ibu”.Mendengar berita tersebut ibunya sangat terharu dan bangga pada keputusannya.
                    Akhirnya ia mulai mengikuti seminar beasiswa itu,dan tenyata ia terpilih untuk melanjukan S2-nya rasa syukur ia selalu limpakan kepada Allah,juga kepada orang-orang terdekatnya yaitu pa narwi. Mendengar berita tersebut pa narwi bangga padanya. Ia pun mulai melanjutkan kuliahnya yaitu S2 Magiter kedokteran. Tahun berganti tahun dan ia pun sudah Tinggal 1 hari lagi menyandang gelar dokter. Esok hari penuh warna saatnya ia di nobatkan menjadi sarjana S2 program magister dokter  terbaik tahun ini. Ia pun sujud diantara kawan-kawan satu angkatannya,dan langsung menghampiri pa narwi yang hadir pada saat itu. Pelukan erat sekaligus ucapan terimakasih ia ucapkan kepada pa narwi karena sudah banyak membantu dan bersedia menjadi orang tuanya selama ini.Ia pun pamit untuk pulang baik kepada kawan-kawannya,pa narwi dan adik-adik yang selama ini mengaji padanya.Rasa haru begitu lekat mengiringi kepulangannya.
                      Sesampainya di kampung,ia tersenyum dan memanggil adiknya lailah yang sekarang sudah menjadi guru madrasah,lailah pun menangis dan memeluk erat kakanya yag selama 10 tahun tak menjumpainya. Dan sang ibu pun keluar dari rumah lalu harun berlari menghampi sang ibu,dan mencium tanganya dan bersujud di kedua kakinya,sambil berucap,”aku rindu ibu,ibu maafkan aku yang menunda kepulanganku,ibu sekarang aku ingin ibu tersenyum,karena aku pulang dengan gelar dokter”.Sang ibu pun memeluk erat bahagia harun sambil mengucap subhanallah maha suci Allah dengan segala kehendaknya. Saat itu harun dan keluarga menjadi orang terpandang di kampungnya,karena saat itu baru harunlah yang sukses dengan gelar dokternya.

Created : By Ariyo Wirawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar